Sudah sering kita mendengar ungkapan “ I Hate Monday ” karena di hari senin itu kita mulai melaksanakan pekerjaan rutin kita, dan pada bidang-bidang tertentu pekerjaan di hari senin jauh lebih banyak / lebih berat jika dibandingkan dengan pekerjaan di hari lainnya, bagi sebagian dari kita memang sering membenci hari Senin apalagi jika di hari libur (Minggu atau Sabtu hingga Minggu) kita menikmati dengan nyamannya, senyaman-nyamannya.

Sudah sering pula kita mendengar pernyataan  dari sesama umat maupun dari pendeta yang mengatakan bahwa : “Hidup di surga itu serba mengenakkan, kita tidak perlu bekerja lagi !”.

Bagaimana Alkitab menjawab hal seperti ini ?

Allah menciptakan manusia  sebagai mahluk sosial dan mahluk pekerja, mahluk yang berjuang untuk menghidupi dirinya dan keluarganya, mahluk yang bekerja untuk mendapatkan penghasilan dan penghargaan oleh karena itu manusia dikarunia Akal Budi dan kesempurnaan fisik..

Ternyata saat Adam dan Hawa menghuni taman Eden bukannya bersenang-senang dan bermalasan saja, tapi mereka diwajibkan mengelola taman itu, mereka diberi tanggung jawab untuk memelihara dan mengusahakan (meningkatkan) agar taman Eden itu menjadi lebih indah dan lebih bermanfaat lagi.

KEJADIAN 2 : 15

TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu

Tuhan tidak pernah ingin menguasai pikiran dan kehendak manusia seturut dengan kehendakNYA, Tuhan menciptakan manusia dan memberi manusia kebebasan untuk memilih atau berkehendak, Tuhan tidak menciptakan robot robot tetapi manusia !! oleh karena banyak kehendak atau banyak kemauan atau banyak impian maka manusia manusiapun mulai mengembangkan kemampuan dan keahliannya sesuai dengan talentanya masing masing. Manusia saling melengkapi, saling bekerja sama, saling menghargai akan karya atau keahlian insan lainnya.

KELUARAN 35 : 35

Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu.

Siapa yang bekerja baik maka iapun mendapatkan upahnya (nilainya/ penghargaan), jika karya / pekerjaannya baik maka besarlah nilai yang didapatnya, dia layak mendapatkannya layak menikmati hasilnya, begitupun sebaliknya bagi seorang yang pemalas.

PENGKHOTBAH 2 : 24

Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah..

AMSAL 12:27

Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.

Tetapi sebagai mahluk Ciptaan dan mahluk sosial maka kitapun harus menyediakan waktu khusus buat melakukan penyembahan, pengucapan syukur kepada Tuhan Allah kita. Sebagai mahluk yang terbatas maka kitapun memerlukan waktu untuk beristirahat, sebagai mahluk sosial maka kitapun perlu membina hubungan dengan keluarga, kelompok atau masyarakat lainnya. Jangan kita diperbudak oleh pekerjaan sehingga melupakan tanggung jawab pembinaan kepada keluarga kita, hubungan dengan pencipta kita.

KELUARAN 34 : 21

Enam harilah lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah engkau berhenti, dan dalam musim membajak dan musim menuai haruslah engkau memelihara hari perhentian juga.

Manusia memerlukan kesehatan dan kesimbangan hidup, manusia pekerja haruslah dalam kondisi yang prima, untuk itu harus memanfaatkan waktu  beristirahat sebaik baiknya. Pola hidup dan pola makan yang tertata. Kenapa Tuhan hanya menetapkan atau meminta khusus 1 hari saja untuk beristirahat agar memuliakan namaNYA ? Tuhan tahu bahwa kita adalah mahluk sosial, kita hidup di bumi, kita berpijak dan berkarya di bumi, segala karya kita dilandasi oleh cerminan Kasihnya, karya kita adalah pujian bagi DIA, karya kita adalah bukti tanggung jawab kita pada Sang Pencipta.. Persoalan Surga hanya sedikit diulas di Alkitab yang banyak adalah persoalan & perjuangan hidup kita di bumi, karena kita ditugaskan menarik suasana surga agar melingkupi kehidupan kita dibumi,  Jadikanlah hidup lebih hidup lagi sama seperti Adam dan Hawa dipercaya untuk mengelola, merawat taman Eden. Jangan harap kita dapat mencapai surga kalau kita menjadi bagian dari orang orang neraka yang menerakakan bumi.

Kita adalah wakil-wakil / anak-anak Allah, jadi bekerjalah dengan baik dan bertanggung jawab, jangan berkompromi melakukan hal hal yang tidak baik seperti korupsi, mencelakakan orang lain, yang melanggar hukum dan Norma Agama. Jangan berbangga diri jadi Robinhood yang merampok orang kaya dan memberikan pada yang miskin. Karena cukup banyak dari kita yang melakukan hal yang senada dengan yang dilakukan oleh Robinhood, yaitu merampok uang negara dan membagikan hasil kurupsi itu ke panti asuhan hingga gereja.. Lucunya ada pendeta yang menerima hal itu bergembira dan tambah giat mendoakan agar orang itu diberi rejeki yang berkelimpahan (baca; mengkurop yang banyak lagi) !!.

Konsep Tuhan, manusia adalah manusia sosial, manusia pekerja, manusia yang berkarya, manusia yang berguna, manusia yang saling mengisi atau melengkapi, tidak ada sesuatu yang dihasilkan tanpa sebuah usaha ! karena Allah Sang Penciptapun tiada henti bekerja, Allah memberi teladan yang sempurna bagi ciptaanNYA

YOHANES 5 : 17

Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.”

Jadi apakah kita pantas mengucapkan : I Hate Monday ?

Apakah kita masih beranggapan bahwa kita akan hidup ongkang ongkang disurga kelak ? apakah kita berharap para malaekat Tuhan yang melayani dan menyuapi kita ?

Mari kita Songsong fajar Senin dengan puja dan puji kepada Tuhan.

GOD Bless YOU…

Gara-gara menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya dan yang dinilainya merugikan dirinya, maka Prita Mulyosari dipenjarakan karena diduga melakukan Pencemaran Nama baik rumah sakit OMNI yang  berskala Internasional  di kota Tangerang. Beruntunglah Media cetak dan Elektronik mengetahuinya sehingga beritanya  menyebar mengakibatkan banyak tokoh dan pihak mengupayakan pembebasannya karena dinilai apa yang dilakukan Prita tidak selayaknya dibalas dengan memperkarakannya secara pidana apalagi dikabarkan oleh sebuah TV swasta bahwa pihak rumah sakit juga akan menuntutnya secara perdata dengan tuntutan ganti rugi uang yang begitu besar, apakah dengan tulisan Prita rumah sakit itu menjadi sepi ? ataukah sepinya sudah sejak lama ?  apakah orang yang sudah dirawat inap memaksa diri keluar dari sana ? jadi kerugian riil apa yang diderita ? nama baik apa yang berkurang ?  seharusnya pihak rumah sakit memakai hak jawabnya menjelaskan akan apa yang terjadi secara rinci biar masyarakatlah yang menilainya.

Harus kita akui cukup banyak perawat atau dokter dirumah sakit yang tidak bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pasien dan keluarganya, dibenak mereka pasien tidak perlu mengetahui, tidak perlu dijelaskan akan proses penyakit yang diderita dan proses atau tahapan penyembuhannya, seharusnya mereka mengerti bahwa pasien dan keluarganya punya hak untuk mengetahuinya, harus ada kerja sama  yang baik bagi kedua belah pihak, apalagi mengingat pasien dan keluarganya dalam kondisi sakit, stress, pusing memikirkan penyakit yang belum jelas (penyakit saja belum jelas apalagi kejelasan penyembuhannya)  atau malah dirasakan semakin memburuk, pusing memikirkan keluarga, pusing memikirkan pekerjaan/usaha yang ditinggalkan, pusing memikirkan biaya yang begitu besar. Orang yang banyak uang saja atau orang yang biayanya ditanggung oleh asuransi saja serta tinggal di kamar VIP saja bisa stress apalagi bagi orang yang hidupnya pas-pasan. Jadi hendaknya segala kepusingan pasien jangan ditambah pusing lagi oleh tingkah polah perawat dan dokter yang tidak bersahabat, yang sok atau semena-mena (Orang yang membayar mahal saja bisa diperlakukan seperti itu bagaimana dengan pasien miskin yang dibiayai oleh negara ? ) seharusnya perawat dan dokter membantu “pengobatan” psikologis pasien karena dari dana pasien itulah  mereka mendapat penghasilan. Di dalam dunia dagang maka penjual berusaha sangat ramah dan melayani pembelinya, demikian juga dalam dunia jasa seperti bengkel maka pemilik bengkel dan montirnya memberikan penjelasan penjelasan yang baik kepada konsumennya, tapi kebanyakan dokter dan perawat malah sering membuat pasien “makan hati” akan sikap dan perkataannya, saya melihat kebanyakan dokter dan perawat sangat kurang mampu melakukan pendekatan kepada pasiennya, mungkin ini dilakukan karena dibenak mereka waktu adalah uang dan uang, kalimat yang diucapkannya punya nilai rupiah, pasien itu bodoh dan harus diam terima saja mau diapa apakan juga harus diam,  mereka lupa bahwa pasien itu orang sakit dan orang awam yang tidak mengerti akan penyakitnya dan proses penyembuhannya, jadi harus dijelaskan dengan bahasa yang baik yang dapat diterima oleh pasiennya.

Saya beberapa kali menjumpai seorang ayah yang marah marah kepada rumah sakit / dokter karena diharuskan membayar jasa dokter kandungan padahal dokter yang bersangkutan tidak melayani persalinan istrinya karena dokter tersebut sedang sibuk dirumah sakit lain atau sedang diluar kota atau keluar negeri sehingga yang membantu persalinan adalah bidan rumah sakit, bayangkan betapa tegangnya seorang suami  saat istrinya mau melahirkan tapi dokter yang dipercayai dan diharapkannya tidak berada ditempat, biasanya bidan tidak berani  langsung menangani kalau sudah dipegang oleh dokter, mereka takut dimarahi dokter ? tapi jika dokter belum juga datang tanpa kabar atau memberi kabar memastikan diri tidak datang tapi tidak juga mengirimkan teman dokter atau asistennya maka terpaksalah bidan bertindak … sampai waktu pasien mau pulang dokterpun tidak pernah nongol !! tapi kenapa saat akan membayar ada biaya dokter ?? Apa kata dokter ? saya telah memberikan advis lewat telpon !! siapa yang dapat membuktikan kebenarannya ????

Saya menilai dari surat yang dibuat Prita bahwa sangat wajar jika dirinya kecewa dan ahirnya membuatnya “marah”, karena jawaban jawaban yang diberikan masih belum memuaskan hatinya. Itulah pentingnya sebuah komunikasi yang baik, perasaan memahami orang yang sakit, kecewa harus ditimbulkan, jika tidak perasaan tidak memuaskan menjadi kekecewaan dan kecurigaan..

Nasi sudah menjadi bubur, persoalan ini sudah sampai dimeja Hakim, maka saya memohon agar hakim melakukan pembuktian secara terbalik, yaitu pihak rumah sakit OMNI lah yang harus membuktikan diri mereka tidak bersalah, tidak melakukan penipuan, tidak salah diagnosa, tidak salah memberi obat dan tidak mempersulit Prita. Kenapa ? karena Prita tidak punya banyak bukti akan nama obat apa yang diberikan, akan berapa kali darahnya diambil untuk penelitian laboratorium, akan kebenaran / keaslian pelaporan dan tindakan lainnya. Jika yang diperiksa adalah Prita dan disuruh untuk membuktikan akan apa yang dikeluhkan, dan dituduhkan maka jelas dia tidak akan bisa membuktikannya secara keseluruhan.

Sebuah rumah sakit yang baik akan mencatat secara lengkap akan kronologis pemeriksaan dan tindakan yang diberikan kepada pasien, setiap 3-4 jam  pasien di ukur suhu badan dan tensi darahnya, urine yang dikeluarkanpun diukur volumenya. Kasus tertentu seperti Demam Berdarah maka setiap hari darah / trombositnya diperiksa dilaboratorium, semuanya tercatat secara rapi baik oleh pihak dokter UGD yang pertama menerima pasien, laboratorium, perawat ruangan, termasuk waktu/hari kedatangan dokter yang memeriksanya, analisa dokter, obat / cairan infuse yang diberikan kesemuanya dapat di cross check ! caranya sebagai berikut :

1.  Di UGD kita bisa melihat catatan akan waktu/jam/hari pasien datang, apa yang dikeluhkan pasien, siapa dokter dan perawat yang menangani,  apa hasil pemeriksaan fisik pasien, tensi darah, denyut nada, dan suhu badannya, apa hasil laboratorium, apa dugaan awal dan tindakan awal yang dilakukan / diberikan, apa dasar memutuskan untuk rawat inap. Dokter siapa yang diingini atau dianjurkan untuk merawat pasien (biasanya dokter spesialis).

2. Diruangan rawat inap dapat dilihat catatan kapan pasien masuk kamar rawat inap, apa hasil pemeriksaan awal dari UGD, apa yang dilakukan para perawat / dokter jaga (biasanya dokter umum) ruangan, apa yang dilaporkan kepada dokter spesialis yang sudah dipilih atau sudah disetujui oleh pasien/keluarga pasien (biasanya dilaporkan per telpon, ini bisa dilakukan oleh petugas UGD atau oleh petugas Ruangan), apa yang diperintahkan oleh dokter spesialis untuk dilakukan / diberikan termasuk obat / infuse, kompres (bisa juga diperintahkan pada saat laporan dokter UGD kepada dokter spesialis yang diminta oleh pasien, sehingga perawat ruangan hanya menjalankan instruksi yang diberikan dokter spesialis via dokter jaga UGD), kapan saja dokter spesialis datang berkunjung menengok pasien (Visite), apa keadaan pasien yang dilaporkan perawat pada dokter (suhu badan, tensi, denyut nadi, volume urine, BAB, banyaknya makanan yang dimakan dan minuman yang diminum,  hasil Lab. dll), apa tindakan dari dokter, apa kesimpulannya/ perkembangannya, berapa banyak resep yang diberikan dokter, berapa banyak pemeriksaan laboratorium, jika ada pergantian obat/resep obat yang diberikan kenapa ? apa dasarnya ? apa ada kesalahan diagnosa ?

3. Di Apotik kita bisa melihat berapa banyak jumlah lembar resep dokter untuk pasien tersebut, apa nama obatnya/ cairan infusenya dan apa kegunaannya, dari resep dan infuse kita sudah bisa menduga akan arah dugaan penyakit yang diperkirakan oleh dokter tersebut, cek juga stock obat apotik pada stock obat yang tertera diresep apa benar telah keluar sesuai dengan resep tersebut, siapa dokter yang mengeluarkan resepnya ? siapa nama pasiennya ? cek juga laporan dari kasir apotik, sesuaikah laporan keuangan dengan jumlah pembayaran obat yang diberikan ?.

4. Di Laboratorium, kapan darah pasien diambil ? (biasanya diambil ditempat tidur pasien diruangan), apa dasar pengambilan sample darah ? perintah dokter siapakah ?, apa saja yang diperiksa ? siapa yang bertugas mengambil sample ? siapa yang memeriksa sample ?  apa hasil pemeriksaan ? apakah dihari lainnya ada pemeriksaan yang lain dari yang sebelumnya ? dari pemeriksaan yang diambil kita bisa melihat akan arah dugaan dokter akan penyakit / perkembangan penyakit yang diderita pasiennya.

Dari catatan catatan diatas maka kita dapat menilai apakah pihak rumah sakit / dokter telah melakukan kesalahan ataukah tidak.

Sejak tahun 1980 saya mulai menuangkan pemikiran atau pendapat saya dalam bentuk surat / suara pembaca yang dimuat diberbagai Koran, isinya adalah penyampaian pendapat/ masukan, kritikan, teguran kepada pejabat / masyarakat akan kebijakan/ tingkah laku yang mereka lakukan. Rubrik yang dahulunya penuh berisi “KTP/SIM HILANG” dll. lambat laun mulai berubah, perubahan yang sangat menggembirakan hati saya, karena menurut saya lebih baik dan efektip menyampaikan pendapat lewat surat/ suara pembaca daripada kita turun berdemo dijalan jalan, tapi rupanya para pejabat kita lebih memperhatikan tekanan / masukan / protes yang disampaikan lewat cara demo turun kejalan, daripada membaca suara seorang penulis. Tapi dipihak lain banyak instansi / toko yang “bersengketa” terpaksa mau membuka komunikasi, membuka pintu rekonsiliasi setelah masalahnya dimuat di surat pembaca, sebenarnya masalah kecil dapat segera diselesaikan tanpa harus menyebar luas kemana mana. Kata kata yang pedas keluar kebanyakan dari orang sakit atau orang yang putus asa karena mereka ingin segala sesuatunya selesai dalam waktu yang sesingkat singkatnya, seperti kasus Prita dan contoh lain yang sedang hangat adalah kasus Manohara yang mengatakan Dubes Indonesia di Malaysia tidak peduli, tidak mau membantu menyelesaikan permasalahannya, yang dilakukan Dubes mungkin sama yang dilakukan kebanyakan dokter yaitu tidak memahami psikologis orang sakit, orang kalut, orang tertekan yang butuh penjelasan, jadi jangan keluhan atau tudingan Manohara di balas dengan akan memperkarakannya kemeja hijau, memang itu adalah hak tapi orang menilai sangat tidak bijak, karena yang namanya pejabat jelas tidak dapat memuaskan semua pihak jadi dia harus siap jika dikomplain, dihujat, dituduh, bukan menggunakan waktunya berperkara dengan rakyatnya !!! waktunya digunakan untuk membela, menolong rakyatnya, bukan berperkara dengan rakyatnya sendiri !!  itu yang saya nilai sangat tidak bijak !!.

Semakin terbukanya alam demokrasi kita maka membuat masyarakat semakin berani mengungkapkan kekecewaan, kehendaknya, ketidak setujuannya dengan pejabat penting sekalipun, apalagi jika hal hal yang dirasakannya sangat merugikan keuangan dan kesehatannya seperti yang dirasakan oleh Prita (walau Prita dikabarkan diganti oleh asuransinya), bayangkan jika orang lain yang membiayai pengobatan dirinya atau orang yang dikasihinya dengan menjual harta benda hingga rumahnya !! apa persoalan kecil tidak bisa meledak ???  seharusnya perawat, dokter, rumah sakit tetap bersikap ramah dan lemah lembut, karena bidang ini yang menjadi mata pencaharian mereka, jadi bagaimanapun harus tetap berbaik hati, tetap berkepala dingin, bukan gampang marah, gampang tersinggung dan   main tuntut menuntut. Bayangkan jika pasien sudah sakit tidak dilayani dengan baik padahal dirinya mau membayar berapapun !, bayangkan jika pasien sudah mengeluarkan uang banyak tapi keluarganya tidak sembuh bahkan mati ! Bandingkan dengan dokter, perawat, rumah sakit, apotik, laboratorium yang tetap mengambil keuntungan walau pasiennya meninggal dan walau keluarga pasien sudah menjual harta bendanya atau rumahnya sekalipun, ada dilaporkan ada istri atau anak gadis yang mau menjual diri demi membiayai suami atau anaknya,  atau ayah/ibunya !. Jikapun ada yang keblinger  melakukan penuntutan maka hendaknya laporan ini ditangani secara bijak oleh pihak kepolisian, alangkah baik dan terpujinya jika masalah masalah kecil bisa didamaikan oleh pihak kepolisian. Sehingga biaya dan waktu dapat digunakan kepada hal hal yang perlu.

Kurang lebih setahun yang lampau saat melihat berita bahwa Rumah Tahanan diberbagai kota penuh sesak, tidurpun saling tumpang tindih, belum lagi diberitakan ada isu  pungli dan jual lahan hingga bisnis narkoba maka saya mengusulkan agar orang orang yang ditahan adalah orang yang terkait kasus kasus yang perlu ditahan saja seperti : Pencurian, Pembunuhan, Perampokan. Sedangkan kasus kasus seperti togel seribuan rupiah, korupsi apalagi pencemaran nama baik tidak perlu ditahan, cukup tahanan kota saja, bukankah jika nanti divonis bersalah mereka juga akan ditahan ? bukankah jika ditahan sejak awal masa tahanannya juga dipotong dengan masa tahanan yang telah dijalaninya ? bukankah cukup banyak kasus diatas yang divonis bebas oleh hakim padahal sitersangka sudah lama mendekam ditahanan ? jadi orang yang belum jelas bersalah malah dijejalkan hidup di Rutan dengan orang orang yang bisa merusak kehidupan/jiwa mereka, menurut saya itu suatu kebijakan yang tidak bijak karena disamping biaya negara menjadi besar untuk memberi makan dan minum, juga dapat merusak jiwa orang dan keuangan hingga rumah tangga si tersangka. Memasukkan tersangka kedalam ruang tahanan bukan menyelesaikan masalah karena ruang tahanan tidak mencukupi, makanan yang tidak layak, air bersihpun sangat berkekurangan. Orang yang sehat saja bisa terserang berbagai penyakit, biaya berobat yang ditanggung negara ahirnya membengkak.

Jadi manfaat langkah seleksi orang orang yang perlu ditahan adalah :

1. Tidak merusak jiwa orang yang belum tentu bersalah.
2. Tidak merusak pekerjaan, bisnis, keharmonisan orang yang berperkara.
3. Tidak membebani biaya negara untuk memberi makan, pengobatan, penjagaan.

Parameter ditahan atau tidaknya tersangka bukan didasarkan pada batasan tuntutan yaitu 5 tahun. Tapi pada kebijakan dan kearifan kita, agar insane bangsa ini menjadi baik adanya.

Semoga para pimpinan atau cerdik pandai negeri ini mau berupaya merumuskan hal hal yang membawa kebaikan didalam dunia kedokteran, bisnis dan  hukum kita, dan saya sangat setuju dengan ibu Megawati yang meminta agar UU ITE (informasi dan transaksi elektronik), dihapuskan saja karena memasung dan membungkam peran serta masyarakat dalam melakukan pengawasan, kritikan demi kemajuan bangsa kita, soal merasa terhina adalah sangat tergantung orangnya, jadi ukurannya apa ? terkesan UU ini hadir untuk mengamankan para pemimpin terhindar dari kritikan dan pengawasan, kritikan memang terasa menghina, tapi itu demi kebaikan pejabat dan bangsa ini, apalagi jika melihat ancaman pasal 27 ayat 3 yaitu ancaman hukuman selama 6 tahun dan denda 1 Milyard rupiah !! apakah pasal ini hadir karena terinspirasi akan kalimat “Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan” jadi hukuman memfitnah dan membunuh beda beda tipis saja sehingga masyarakat boleh memilih apakah mau memfitnah saja atau mau membunuh sekalian !! dan denda 1 Milyard, memang rakyat kita kaya raya ??? sudah melarat tambah “dibunuh” dengan denda yang maha besar itu.

Kepada ibu Prita harap bersabar dan tabahlah selalu, apa yang dilakukan ibu adalah bentuk suatu perjuangan, perjuangan akan hak pribadi dan hak  konsumen lainnya yang sangat banyak  tidak berani mengeluarkan suara protesnya.

Semoga kita semua menjadi instrospeksi atau mawas diri dan akhir kata cam kanlah kalimat ini :

“SEBAGIAN BESAR DARI KITA LEBIH SUKA DIHANCURKAN OLEH PUJIAN DARIPADA DITOLONG OLEH KRITIKAN !”

666

BENARKAH ANGKA 666 ANGKA IBLIS ?

DAN

BENARKAH SETAN HARUS MASUK PAKAI NOMOR PIN ?

SERTA

BAGAIMANA SETAN BERGERILYA ?

(Tulisan ini hadir akibat keprihatinan penulis akan banyaknya sms yang diterima dan yang beredar dimasyarakat dimana isi smsnya  mengingatkan untuk berhati hati akan berbagai produk berkode/berbarkode 666 serta melihat akan situasi dan kondisi gereja yang memprihatinkan !!!)

WAHYU 12 : 7 – 9

7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu  dibantu oleh malaikat-malaikatnya,

8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.

9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

WAHYU 12 : 12-13

12 Karena itu bersukacitalah,  hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,  celakalah kamu, hai bumi dan laut!  karena Iblis telah turun kepadamu,  dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.”

13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.

WAHYU 13:16 – 18.

16. Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

WAHYU  14 : 9 – 11.

9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,

10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.

11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.

WAHYU 16 : 2

2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.

WAHYU 19 : 20 – 21

20 Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.

21 Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.

Ayat ayat diatas merupakan cuplikan dari kitab WAHYU yang menceritakan “PENGLIHATAN” akan asal muasal hadirnya IBLIS di bumi  hingga binasanya IBLIS yang digambarkan berbentuk Seekor Mahluk Ganas dan Berkuasa yaitu Naga berwarna Merah yang bertanduk dan mencari manusia untuk dijadikan pengikutnya serta  memberi mereka “Tanda Anggota” yang ditempelkan di “Tangan Kanan” nya atau di “Dahi” nya, tanda itu yang diyakini sebagai angka 666. sehingga angka 666 dianggap ANGKA SETAN, NOMOR ANGGOTA SETAN, NOMOR PIN SETAN. Sehingga cukup banyak orang kristiani termasuk pendetanya yang “merasa” Memahami atau menguasai Alkitab meng HARAM kan angka 666. akibatnya tidak tanggung tanggung beberapa produk yang kebetulan bernomor produksi atau ber Barcode 666 menjadi obyek penolakan termasuk Boneka Barbie yang digemari diseluruh penjuru dunia dan sebuah Operator Telpon Seluler yang bernomor 08666… Begitu cepat berita itu dibikin dan begitu cepat pula berita itu menyebar kepenjuru negeri dengan perantaraan orang orang “seiman” maksud seiman disini adalah yang sama sama mengimani bahwa angka 666 itu adalah NOMOR PIN SETAN yang ingin mencari atau ingin menjadikan kita pengikutnya….

Semua kelihatan rohani karena ayatnya memang ada, tapi benarkah demikian adanya ? ??

Sekitar 2 dan 3 tahun yang lampau saya sebagai orang awam yang tidak mempelajari dan mendalami Alkitab saat itu memberanikan diri membuat surat pembaca yang dimuat diberbagai koran memberikan pencerahan bahwa kita tidak perlu takut atau mengharamkan angka 666, karena Setan, Iblis itu tidak bekerja masuk kehati kita memakai nomor PIN, di Alkitab dituliskan bahwa Yesus secara langsung berkata bahwa Setan atau Iblis itu bekerja dengan cara menyusup lewat orang terdekat kita, lewat sisi kelam hati kita, lewat kita sebagai jemaat /rohaniawan (pendeta / penginjil) hingga nanti ada yang datang mengaku Nabi dengan melakukan berbagai macam mujizat atas nama Yesus !!. Mari kita membaca :

MATIUS 7 : 15 – 23

15 “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?

17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.

18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.

19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

LUKAS 22:48

48 Maka kata Yesus kepadanya:Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?”

KISAH PARA RASUL 20 : 30

30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.

II PETRUS 2 : 1 –  3

1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

2 Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.

3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

I Yohanes 2 : 18 – 19

18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

Dari ayat ayat ini terlihat tidak ada dan tidak pernah Yesus dan Para Rasul mengatakan agar kita berhati hati dengan angka 666 apalagi mengharamkannya, tapi mereka mengingatkan Penyusupan Iblis dilakukan dari dalam, dari orang sekitar kita, dari orang yang kita percayai, dari orang yang tidak kita sangka/duga, dari orang yang berjubah suci, dari orang yang dari mulutnya keluar puja dan puji kepada Tuhan, dari orang yang kita percayai sebagai orang utusan / urapan Allah. Yesus sendiri dikhianati oleh YUDAS muridNYA, apalagi dizaman sekarang sungguh banyak pendeta pendeta yang menyelewengkan ajaran Kristus, sungguh banyak umat yang disesatkannya dan umat tidak merasa atau tidak sadar telah disesatkan karena mereka terhipnotis bahwa Pendeta adalah orang yang dipilih dan diurapi oleh Tuhan, mereka tidak ingat bahwa Iblis bisa menyusup dengan cara apapun,  Benarkah mereka telah diurapi dan dipilih ? jelas kita tidak mengetahui dengan pasti, kita tidak berani mengatakannya karena faktanya benar ada penumpangan tangan sebagai bentuk peneguhan, tapi Yesus memberi cara agar kita bisa menilainya yaitu : LIHATLAH BUAHNYA !! apa Buah Buah Roh itu ?

GALATIA 5 : 18 – 26

18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,

20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,

21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Banyak kegiatan gereja yang kelihatannya Rohani tetapi sebenarnya menyimpang karena jiwa kegiatan itu untuk Kemegahan Diri (Gereja, Pendeta, Panitia) BUKAN untuk Peningkatan Iman, Peningkatan Pelayanan bagi yang membutuhkan seperti memberi Bimbingan (Pelajaran, Bisnis) Aksi Sosial bagi Jemaat / Masyarakat yang tidak mampu, Pengajaran, Pekabaran Injil. Membangun Gedung Gereja jangan berlebihan (besar, mewah) pertumbuhan gereja itu bukan dilihat dari seberapa besar gedung gerejanya, seberapa banyak umatnya, seberapa banyak uang kasnya,  tapi adakah iman umatnya bertumbuh ? adakah orang yang tidak mengenal Yesus menjadi pengikutNYA ? adakah umat yang nakal, yang bejat yang kurop menjadi bertobat ? (baca dan catat : bukan aktif bergereja saja). Ketahuilah Yesus datang kedunia ini untuk MENGAJAR dan MEMBERI KETELADANAN, Digereja sekarang  ajaran Melayani terus dikumandangkan pada jemaat tapi faktanya banyak pemimpin gereja yang minta dilayani !! minta gaji dan uang pelayanan yang tinggi, minta rumah dinas dan mobil dinas yang nyaman, minta uang pesangon dan pensiun, sebenarnya dan seharusnya uang yang dihimpun gereja digunakan untuk Pekerjaan Tuhan bukan untuk kemewahan pribadi pemimpin / pengurus, sekarang  banyak orang mencari keuntungan materi, jabatan, kehormatan dilingkungan kegiatan gereja, padahal dengan “bijak” mereka menasehati dan mengingatkan agar umat selalu bersyukur senantiasa, umat jangan rakus dan takabur, jangan berlebihan tapi secukupnya, sesuai dengan Doa Bapa Kami “ berikanlah makanan kami yang secukupnya…” Tapi lihatlah faktanya umat terjerat dan dijerat untuk menghidupi kegiatan “Rumah Tuhan” dan “Hamba Tuhan” secara berkelebihan ?, berapa banyak pos yang harus dibayar umat pada Gereja ? rata rata gereja menerapkan :

  1. Kolekte. (bagi kepala keluarga harus menyiapkan uang kolekte untuk seluruh anggota keluarganya yang terbagi : Kolekte Kebaktian Hari Minggu (UMUM, PEMUDA, ANAK), kolekte kebaktian keluarga yang rutin diadakan setiap minggu/dua minggu sekali dirumah seorang jemaat secara bergantian, Kolekte kebaktian Kaum Bapak/ kaum Ibu/ Lansia setiap 2 minggu sekali, gilanya lagi Kantong Kolekte itu diedarkan 2 atau 3 kantong sekaligus, padahal mula mula kantong kolekte hanya 1 yaitu untuk membiayai operasional gereja / pelayanan. Saat ada keperluan untuk Renovasi gereja maka ditambah 1 kantong lagi dengan pengumuman yang jelas untuk peruntukannya, saat ada keperluan tambahan misal untuk DIAKONIA yaitu melayani/memberi sokongan para Janda/anak Yatim maka ditambah 1 lagi. Tapi jika tidak ada kebutuhan untuk kesemuanya itu maka seharusnya hanya 1 kantong kolekte yang diedarkan bukan tetap 2 apalagi 3 !! dan anehnya sekarang malah ada gereja yang menambah cara dengan meletakkan kotak sumbangan didepan gereja dengan peruntukan sama dengan peruntukan kantong dengan cara lama, tapi kantong yang diedarkan tetap 2-3 dan hasil dari kesemua kantong itu dibukukan sebagai pos pemasukan yang sama !! artinya terlihat Gereja berlaku menjebak, serakah, mengerjai jemaatnya !! memang tidak ada keharusan jemaat / umat memasukkan uang ke kantong dan kotak, tapi yang namanya manusia maka mereka akan tidak enak hati atau malu hati jika tidak berpartisipasi, mereka tidak terlatih dan dan tidak dilatih untuk bersikap apalagi mempertahankan sikap, sehingga bagi jemaat yang telah mematok besaran kolekte per bulan maka uangnya dipecah pecah menjadi pecahan kecil, atau ada yang terpaksa berpura pura memasukkan uang kekantong kolekte yang ahirnya membuat jemaat melakukan perbuatan bohong dan dihantui oleh perasaan bersalah !! inilah yang saya maksudkan sebagai cara yang menjebak !!. belum lagi kekhusukan beribadah menjadi terganggu dan memakan waktu yang lama sehingga efeknya akan membosankan. Kenapa kotak ditaruh didepan gereja ? ini salah satu trik agar jemaat merasa malu jika tidak memberi atau memasukkan uang ke kotak yang diawasi atau dipandang oleh ratusan jemaat, bahkan konon ada gereja yang membuat kotak dari bahan kaca atau plastik tembus pandang, gunanya ? agar jemaat merasa malu jika memberi uang receh !! suatu cara yang benar benar tidak mendidik….
  2. PTB (Persembahan Tetap Bulanan), yaitu persembahan yang telah disepakati besarannya dan waktunya untuk dibayar oleh Kepala Keluarga Jemaat disetiap bulannya, peruntukannya juga untuk menopang kegiatan pelayanan gereja.
  3. PERPULUHAN, yaitu Persepuluh (10 %) dari total penghasilan yang dibayar ke gereja di setiap bulannya, untuk Menopang Kegiatan Gereja (Bahasa Rohaninya Dikembalikan kepada Tuhan).
  4. UCAPAN SYUKUR (HUT Kelahiran/Perkawinan) yang diberikan jika ada anggota keluarga kita yang merayakan ulang tahun kelahiran/perkawinan, naik jabatan.
  5. DIAKONIA, yang diberikan disetiap bulan untuk kegiatan sosial menyokong janda/yatim/orang yang berkesusahan.
  6. TARIKAN LAIN, untuk menunjang kegiatan kegiatan gereja seperti : merayakan Paskah, Natal, Iuran Pensiun Pendeta, Pesangon Pendeta, yang dibayar pada moment moment tertentu.

Yang jadi pertanyaan apa saja kegiatan gereja ? apakah kegiatan itu sudah benar ? apakah ada manfaat kepada jemaat dan masyarakat ? apakah Jemaat yang berkekurangan juga dibantu ? apakah para janda atau yatim yang membutuhkan dana dan perhatian sudah diberi ? jangan kita hanya terfokus untuk melayani kehendak, keserakahan oknum oknum pendeta, jangan untuk kegiatan hura hura, pesta pora, makan yang berlebihan. Disinilah kita banyak terkecoh seakan akan kita melakukan kegiatan yang rohani tetapi sebenarnya  menyimpang dari ajaran dan kehendak Yesus. Yesus diutus Allah Bapa kedunia ini untuk Mengajar, Mendidik, memberi contoh / keteladanan, bukan mengumpulkan massa untuk pesta pora, mengadakan pertunjukan ini dan itu, Pemerintah saja mengembalikan uang pajak yang mereka terima dalam rupa perbaikan jalan, penggratisan biaya pendidikan, BLT (bantuan Langsung Tunai), Biaya Berobat Masyarakat Miskin,  padahal mereka tidak membawa bawa nama Allah !! jadi dimana peran balik dari gereja ???? mana ajaran atau didikan dari mereka ? hasil ajaran atau didikan adalah agar kita berpikir cerdas dan praktis bukan seperti perbuatan pengumpulan uang kolekte yang terlihat konyol dan menjebak.

Perhatikanlah sudah puluhan tahun yang lampau setiap gereja selalu membaca ayat / senjata wajib yaitu II KORINTUS 9 : 6 -7

6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.

7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

kenapa ayat ini selalu dibacakan sebelum diadakan aksi pengedaran kantong kolekte ? apakah jemaat belum punya pengertian dan kesadaran ? jika belum sadar dan mengerti maka berarti fungsi pengajaran tidak berjalan dengan baik.

Baru baru ini penulis sampai terkejut saat mengetahui sebuah gereja memberikan ke Pengurus Pusat / Majelis Sinode uang :

  1. PTB (Persembahan Tetap Bulanan) yang jika dirata ratakan Rp. 1 juta per bulan per gereja. Sedangkan sinode ini punya 300 buah gereja berarti Sinode mendapatkan Rp. 300 Juta per bulan hanya dari PTB.
  2. PERPULUHAN Gereja yang jika dirata ratakan sebesar Rp. 1 Juta per bulan jika dikalikan 300 gereja maka dari pos ini Sinode mendapatkan dana lagi sebesar Rp. 300 Juta per bulan.

Sehingga dari 2 pos ini saja Majelis Sinode bisa meraup uang Rp. 600 Juta per bulan, belum lagi dari donator pribadi ataupun perusahaan padahal :

  1. Gaji dan Tunjangan Pendeta serta Iuran Pensiun dibayar gereja setempat, bukan dari uang Sinode, lucunya gereja “seakan akan” melaporkan telah mengirimkan uang ke Sinode untuk gaji pendeta padahal tidak tetapi langsung diterima oleh pendeta ybs. Artinya disinipun telah terjadi pembohongan pembohongan, kenapa tidak langsung saja dilaporkan telah dibayar dan diterima pendeta ybs ?  apakah karena status pendeta sebagai orang pusat / sinode ? tapi caranya tidak mendidik !! pengadministrasian dan pembukuan yang tidak benar.
  2. Renovasi / Pembangunan Gedung Gereja juga berasal dari uang bersama umat setempat, bukan dari uang Sinode. Lucunya Sinode meminta agar surat surat aset diberbagai daerah mereka yang pegang, padahal satu sen pun mereka tidak punya andil !! gereja dianggap jauh melebihi cara bisnis Franchise (hak memakai nama ) seperti pada bisnis  KFC, Mc Donald ? dan ada aset aset yang mereka jual secara diam diam sehingga ahirnya mengagetkan umat !!. sungguh memalukan jika ada tertawaan sebagai Gereja tukang jual aset !!. Gereja itu tidak pernah ruginya karena pengeluarannya mengikuti pendapatannya. Jika ada gereja yang dananya minim maka ada gereja lainnya yang membantu. Tapi bukan sinode yang membantu.
  3. Pengadaan Fasilitas/Perlengkapan Gereja (Mobil/Rumah Dinas Pendeta, Meja/Kursi/Organ/Sound System, Komputer/Laptop/LCD) adalah dari uang jemaat, bukan uang Sinode.
  4. Pembiayaan kegiatan Rapat para Pendeta seluruh Indonesia dibiayai oleh Gereja dan Jemaat setempat dimana kegiatan dilaksanakan, bukan uang Sinode.
  5. Jika ada pendeta yang dipanggil ke Sinode maka itu juga menjadi biaya gereja setempat, bukan biaya Sinode.
  6. Jika ada biaya pengobatan pendeta maka itu menjadi biaya gereja setempat, bukan biaya Sinode.
  7. Jika ada perpindahan pendeta ke gereja / daerah lain maka itu menjadi biaya gereja setempat, bukan biaya Sinode.

Jadi digunakan apa dan kemana saja keuangan Sinode ? kenapa Sinode tidak pernah melaporkan penggunaan keuangan mereka ke gereja gereja didaerah yang membiayainya ? bayangkan jika Sinode paling banyak punya 30 orang karyawan termasuk Sopir dan pembantu !. Bukankah uang Rp. 600 juta per bulan sangat berlebihan ?. Apakah mereka digaji seperti Profesional dan selalu Kunker (Kunjungan Kerja) ke berbagai daerah dan nginap dihotel berbintang seperti yang dilakukan para politikus ? atau sama seperti saat mereka mengadakan rapat rapat di hotel berbintang ? mereka mirip dengan anggota dewan yang meminta dibangunkan gedung pertemuan dan kamar kamar agar jika mereka mengadakan rapat akbar maka mereka menginap disana tapi faktanya setelah selesai gedung dan kamar itu tidak dipakai melainkan memakai hotel berbintang dengan alasan tidak layak untuk para pendeta pelayan Tuhan, sehingga umat menduga bahwa pembangunan itu hanya untuk mendapatkan uang komisi proyek pembangunan belaka. Jika mereka menuntut jemaat untuk jujur dan tulus serta hidup sederhana bagaimana dengan mereka ????? jika mereka berlaku professional berarti mereka bukan Pelayan Tuhan tetapi orang yang minta dilayani dan dihormati !! artinya mereka adalah pejabat bukan pelayan !!.

Bandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Rasul Paulus dalam aktifitasnya melakukan pekabaran Injil dan pembinaan kebeberapa daerah yang tertulis dalam : KISAH PARA RASUL 20 : 33 – 37

33 Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga.

34 Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.

35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.

36 Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.

37 Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.

Yang banyak berkorban waktu dan dana adalah para Penatua dan Diaken, karena mereka tidak dibayar untuk pelayanan yang diberikan, tapi mereka harus menjadi teladan dalam menyumbang berbagai kegiatan yang dilakukan gereja. Sedang pendeta hampir setiap kegiatan meminta dana atau amplop untuk pelayanan khotbahnya, keluarga orang matipun kalau perlu harus membayar.

Jadi yang perlu kita waspadai adalah bukan angka 666 tetapi apakah kita telah terseret pada ajaran ajaran sesat atau menyesatkan  yang mengatas namakan Tuhan dan Kasih tetapi untuk kemegahan dan kemewahan kita. Setan tidak datang dengan mengatakan : “ Ini saya Setan datang..” atau dia masuk dan bersemayam dihati kita jika kita memakai tanda 666. setan tidak memerlukan itu semua, tapi dia telah bekerja dari dalam gereja, dari dalam persekutuan, dari keluarga, dan dari sisi kelam hati kita….. Jika ada penjahat yang dijidatnya ada terlulis penjahat maka kita pastilah aman karena bisa menghindari atau mengantisipasinya, sayang orang yang berhati jahat tidak punya tanda, malah awalnya mereka melakukan pendekatan dengan sangat baiknya, mereka seakan dewa penolong….

Jika kita terhasut menyebarkan akan nama barang atau jasa yang berkode atau ber barkode 666 sebagai barang atau jasa yang diharamkan atau yang harus dijauhi maka kita secara tidak langsung telah menjadi alat untuk “membunuh” bisnis orang yang dapat membangkrutkan usaha orang dan membuat banyak orang bisa kehilangan pekerjaannya…. amin.

Surabaya, 27 Mei 2009,

Labih Basar.

labihbasar@yahoo.com

Salah seorang Jemaat GPIB Bukit Harapan Surabaya.